Catatan Perjalanan Sertifikasi Teknisi Instrumen Tingkat 1 di PPSDM MIgas Cepu

Alhamdulillaah, senang rasanya ketika nama saya menjadi salah satu yang ditunjuk oleh perusahaan untuk melakukan ujian sertifikasi ke Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas Bumi (PPSDM Migas) di Cepu, Blora Jawa Tengah. Sebuah kesempatan yang langka karena tidak setiap dari kami memiliki peluang yang sama untuk melaksanakan ujian sertifikasi di sana. PPSDM Migas sendiri merupakan sebuah perusahaan BUMN yang berfungsi sebagai perusahaan yang mengolah Minyak Bumi dan Gas Alam dan mengembangkan teknologi terkait Migas serta menjalankan fungsi pendidikan dan pelatihan dan sertifikasi bagi pekerja di bidang Migas.

Pada kesempatan itu, saya berangkat hanya berdua dengan rekan kerja instrumentasi juga. Tidak seperti kloter sebelum kami, pada waktu itu kami direncanakan untuk mengikuti ujian sertifikasi dengan tanpa mengikuti pelatihan terlebih dahulu. 

Jadi sebenarnya, pihak PPSDM memiliki paket pendidikan dan pelatihan bagi calon peserta sertifikasi. Kemudian ada juga beberapa vendor (pihak ketiga) yang menawarkan paket serupa yaitu berupa pelatihan plus mendaftarkan ujian sertifikasi bagi peserta. Ujian dan sertifikasi sendiri dilaksanakan di gedung PPSDM Migas namun pendidikan dan pelatihan bersifat opsional. Artinya kita bisa saja ujian langsung tanpa mengikuti pelatihan, baik dari PPSDM sendiri maupun melalui pihak ketiga.

Kembali ke topik, masa persiapan untuk berangkat tidaklah lama, sekitar beberapa minggu sajan. Masa yang singkat itu kami gunakan untuk mengirimkan syarat pendaftaran ke kantor PPSDM kemudian setelah diterima, kami pun memesan kamar di Wisma Widya Patra III di Cepu yang letaknya di depan kantor PPSDM Migas Cepu. Wisma ini adalah wisma milik PPSDM Cepu. Biaya sewanya sangat murah dan kamar yang kami dapatkan cukup luas dan nyaman. Pada waktu itu kami membayar Rp. 100.000,00 per malam untuk kamar dengan 3 buah tempat tidur. Pokoknya kalau sohib ingin penginapan murah dan nyaman, saya merekomendasikan wisma ini. Tetapi sohib harus pesan terlebih dahulu karena bisa saja kamarnya penuh. Nomor kontak pemesanan kamar bisa sohib tanyakan ke petugas pendaftaran atau searching di google.


Gambar Wisma Widya Patra III, sumber twitter @ppsdmmigas

Hari Keberangkatan

Akhirnya hari keberangkatan kami pun tiba. Kami pun bergegas menaiki pesawat dari Palembang ke Surabaya. Karena di Cepu tidak ada bandara, maka kami harus memilih kota besar mana yang akan kami singgahi sebelum ke Cepu. Opsinya ada tiga, pertama Yogyakarta, Kmeudian Semarang baru Surabaya. 
Yogyakarta dipilih karena rekan kerja yang terlebih dahulu melakukan ujian sertifikasi, mengadakan pelatihan di Yogyakarta. Kemudian oleh vendornya mereka diantarkan ke Cepu menggunakan mobil. Tetapi masalahnya, kami tidak mengikuti pelatihan. Hanya ujian sertifikasi. Selain itu, tidak ada trasnportasi cepat Jogja-Cepu selain travel. Menggunakan kereta pun tidak ada yang langsung Jogja-Cepu. Kita harus memutar ke Surabaya baru bisa ke Cepu. Oleh karenanya opsi ke Yogyakarta tidak kami pilih karena masalah di transportasinya.
Selanjutnya Semarang dan Surabaya. Keduanya memiliki jalur kereta ke Cepu dengan waktu tempuh yang sama. Tetapi karena ada rekan kerja kami yang berasal dari Surabaya maka kami memilih untuk singgah di Juanda Surabaya. 

Alhamdulillaah, perjalanan Palembang-Surabaya ditempuh dalam waktu kurang lebih 2 jam dengan penerbangan langsung menggunakan citilink. Sesampainya di Surabaya, kami pun mencari bus Damri untuk menuju ke daerah dekat Stasiun Pasar Turi. Kami tiba siang hari waktu itu. Kami pun memutuskan untuk makan siang di sebuah tempat makan Sentra PKL Indrapura di Jl. Tembaan - Bubutan Surabaya. Karena rencananya, kami ingin menginap di Surabaya dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Cepu. Kami pun memesan kamar di Hotel Niaga, di Jl. Niaga Tambang.



Daftar Ulang
Keesokan harinya, bakda subuh kami pun bergegas menuju Stasiun Pasar Turi untuk membeli tiket menuju Stasiun Lama Kota Cepu, perjalanannya kira-kira 2 jam. Jam 6 pagi kami berangkat, jam 8 pagi sudah berada di Stasiun Lama Kota Cepu. Dari Stasiun Lama Kota Cepu, kami mengojek hingga ke Wisma Widya Patra III kemudian kami check-in di sana dan meletakkan barang kami di kamar. Selanjutnya kami bergegas menuju kantor PPSDM, masuk gerbang, kami mendaftar di security untuk diberikan badge agar bisa memasuki kantor PPSDM Cepu, kemudian kami bergegas menuju gedung pendaftaran untuk melakukan konfirmasi dan daftar ulang serta membayar biaya pendaftaran ujian sertifikasi. Waktu itu biaya ujiannya sebesar Rp. 900.000,00.

Setelah mendaftar, kami pun melakukan foto dan scan sidik jari. Foto dan Scan sidikjari itu nantinya akan diprint di kartu sertifikat yang akan kita dapatkan jika kita lulus ujian. Selanjutnya kami menunggu pengumuman dan mendapatkan nomor urut, kami pun kembali esok hari untuk mulai mengerjakan soal ujian sertifikasi.


Hari Ujian Tulis

Hari ujian pun tiba, kami memasuki ruang ujian dan mengerjakan beberapa paket ujian. Seingat saya, ada 5 paket soal ujian yang harus dikerjakan dan harus mendapatkan nilai minimal 70 agar lulus dalam ujian tulis. Ujian tulis dilakukan menggunakan pensil 2B. Oleh karenanya jika sohib hendak ujian, maka bawalah pensil 2B dan penghapus sendiri. Metode menjawabnya mirip dengan UNAS. Menghitamkan lingkaran jawaban yang dianggap paling tepat.

Ada 5 paket soal yang dikerjakan;
  1. Paket soal tentang LK3 (Lingkungan kesehatan dan keselematan kerja). Jumlah soalnya seingat saya ada 35 buah. (Correct me if I'm Wrong)
  2. Paket soal instrumen I, tentang teknik pengukuran dalam Industri Migas. Jumlah soalnya seingat saya 50 buah. (Correct me if I'm Wrong)
  3. Paket soal instrumen II, tentang gambar dan simbol instrumentasi. Jumlah soalnya seingat saya 50 buah. (Correct me if I'm Wrong)
  4. Paket soal instrumen III, tentang sistem pengendalian. Jumlah soalnya seingat saya ada 50 buah. (Correct me if I'm Wrong)
  5. Paket soal pemeliharaan dan penanganan gangguan. Mencakup tentang pelaporan dan pemahaman terhadap teknologi informasi. Jumla soalnya seingat saya ada 20 buah. (Correct me if I'm Wrong)
Semua soal adalah tentang pneumatic instrumentasi. Semua soal harus dikerjakan dalam waktu maksimal 5 jam.  Nilai minimal untuk lulus adalah 70. Ane kurang tahu, apakah 70 adalah bobot yang dihitung dari total bobot ataukah bobot masing-masing paket soal. Yang jelas, ujian tulis menjadi sebab terbesar lulus tidaknya dalam ujian. Setelah melaksanakan ujian tulis, peserta ujian dipersilakan untuk beristirahat dan kembali esok hari untuk melaksanakan ujian selanjutnya.


Hari Ujian Praktek dan Wawancara

Selanjutnya adalah ujian Praktek dan Wawancara. Pada ujian kali ini, peserta akan masuk ke dalam ruangan satu per satu, kemudian peserta akan diwawancarai dan ditanyai tentang instrumentasi. Mulai dari pressure gauge hingga control valve. Tentang jenisnya, prinsip kerjanya dan sebagainya. Peserta juga akan diminta untuk membaca diagram. Umumnya P&ID Diagram. Peserta akan diminta menjelaskan informasi apa saja yang dapat dibaca dari suatu diagram dan bagaimana membaca simbol-simbol di dalamnya. Peserta juga akan diminta mengerjakan ujian praktek melakukan kalibrasi peralatan instrumentasi. Ujian ini dilaksanakan paling cepat satu hari dan apabila belum selesai pada hari pertama, akan dilanjutkan di hari berikutnya.


Kembali Pulang

Hasil ujian akan keluar beberapa hari kemudian. Peserta yang lulus dan tidak lulus akan diumumkan di website PPSDM. Terkait dengan sertifikat kompetensi kerja, kita bisa minta tolong untuk dikirimkan ke alamat kita. Bagi yang menggunakan jasa pelatihan, bisa minta tolong ke penyedia jasa. Bila kita berangkat sendiri, kita mungkin perlu mencari dan meminta pertolongan seseorang untuk mengambil dan mengirimkan hasilnya.

Di hari yang sama saat ujian praktek dan wawancara selesai, kami kembali ke Surabaya. Kami berencana bermalam di Surabaya. Di Surabaya kami menginap di hotel Citihub di Jln. Sudirman.

Alhamdulillaah, beberapa hari kemudian kami mendapatkan informasi bahwa kami lulus dalam melaksanakan ujian. Kami pun mengontak seorang yang kami mintai bantuan untuk mengambil dan mengirimkan sertifikat kami. Sertifikatnya berlaku selama 4 tahun. Bila sertifikat sudah kadaluarsa, kita perlu melakukan ujian ulang untuk mendapatkan sertifikat baru. Bila belum kadaluarsa, kita bisa mengajukan untuk mengikuti sertifikasi teknisi instrumen II di kemudian hari.

Oke, sekian catatan perjalanan ini saya tulis. Semoga dapat menjadi referensi bagi sohib yang hendak melakukan ujian sertifikasi. Bila ada yang keliru, mohon diluruskan ya. Salam.


11 comments:

  1. Cerita yang sangat menginspirasi

    ReplyDelete
  2. Baru dua bulan yang lalu saya sertifikasi+diklat instrumentasi disana selama kurang lebih satu bulan. Alhamdulillah lulus 🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, selamat ya Mas Hendra. By the way, kalau boleh tahu, tesnya masih harus ke Cepu kah? atau online? mengingat masa pandemi.

      Delete
  3. Wah sangat menginspirasi ceritanya mas. Apakah bisa jika mendaftar pelatihan di sana atas nama pribadi?

    ReplyDelete
  4. Saya ada rencana untuk ambil sertifikasi Pengawas Instrumentasi dan kebetulan saya memenuhi persyaratan untuk mengambil sertifikasi tersebut. Saya lihat juga di detail web bahwa untuk Sertifikasi ini sudah termasuk Bimtek (Bimbingan Teknis) selama 1 hari.
    Yang ingin saya tanyakan apakah materi dari bimtek ini sudah mencakup materi assesment yang akan dilakukan 2 hari setelahnya ? atau di sarankan untuk mengikuti pelatihan secara terpisah dahulu?

    Terima kasih.

    ReplyDelete
  5. Apakah ada materi pembelajaran yang bisa dishare untuk kami pak?

    ReplyDelete
  6. Apakah lulusan baru, belum ada pengalaman kerja bisa mengambil pelatihan dan sertifikat pak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Untuk sertifikasi tentu saja bisa Pak, karena umumnya sertifikat dipakai untuk menunjang dalam mendapatkan pekerjaan.

      Delete