Internet of Things pada Digitalisasi Industri

Salah satu implikasi terhadap penerapan Revolusi Industri 4.0 adalah penerapan teknologi Internet Of Thing pada bagian kendali pabrik. Internet of Thing sendiri terdiri dari dua kata yaitu Internet yang merupakan media pengiriman data dan informasi kepada seluruh orang di dunia. Serta Things yangs secara harafiahnya adalah segala sesuatu tetapi secara makna Things di sini bermakna sensor atau data hasil pengukuran besaran proses oleh sensor. Jadi Internet of Things secara makna yaitu terkoneksinya sensor-sensor dengan internet sehingga dapat mengirimkan data pengukuran kepada pihak terkait dengan cepat, tepat dan aktual. 

Gambaran Internet of Things, sumber:https://www.freecodecamp.org
Salah satu contoh pemanfaatan IoT adalah teknologi smart home yang dapat dikontrol melalui android. Dengan teknologi tersebut, kita dapat menghidupkan dan mematikan lampu di rumah dari jarak yang sangat jauh dengan memanfaatkan smartphone yang terkoneksi dengan internet. Sedangkan di dunia industri, pemanfaatan IoT di antaranya dengan membuat sistem auto report parameter pada proses industri ke manajemen atau ke bank data dimana data yang dikirimkan merupakan data yang didapatkan langsung dari sistem kendali seperti PLC (Programmable Logic Controller) dan DCS (Distribute Control System). Dengan adanya sistem auto report, peforma pabrik dapat langsung dipantau oleh manajemen (jajaran direksi) di meja kerjanya dengan membuka web atau aplikasi khusus lainnya tanpa harus datang langsung ke ruangan operasional. Pabrik-pabrik yang telah menerapkan IoT biasa disebut Digital Plant, Digital Industry atau Smart Industry.
ilustrasi digital plant, sumber: https://www.cosmoconsult.com

Selain report ke manajemen, data yang tersimpan di bank data dapat digunakan sebagai bahan analisis (big data analysis dan data sains) untuk keperluan yang lebih lanjut. Seperti untuk memprediksi peforma dari alat-alat kritis (tanki, vessel, pipa, compressor, pompa dsb) yang ada di pabrik, merumuskan perhitungan biaya perbaikan dengan tepat serta sebagai referensi kebijakan-kebijakan dan tindakan-tindakan yang akan diambil terkait menjaga produksi agar tetap maksimal. Jadi manfaat yang didapatkan akan sangat banyak dan signifikan tergantung bagaimana pemanfaatan data tersebut dan seberapa dalam pemanfaatannya.
ilustrasi data analyst, sumber: https://www.vrmintel.com

Selain manfaat yang besar, sisi lain penerapan IoT pada pabrik adalah mengharuskan jaringan PLC dan DCS secara langsung atau pun tidak harus terkoneksi dengan jaringan perusahaan atau jaringan luar, terutama internet. Hal ini tentu saja akan membuka celah keamanan jaringan PLC atau DCS dapat tersisipi oleh program-program jahat seperti virus, malware bahkan ransomware. Program jahat tersebut dapat merusak HMI PLC dan DCS dan mengakibatkan pabrik menjadi down (berhenti berproduksi) karena tidak adanya antarmuka pengendali proses di dalamnya. Akibatnya perusahaan akan mengalami kerugian yang besar akibat tidak berproduksi dan perbaikan pada sistem kendali. 

Ilustrasi penerapan IoT pada Industri, sumber: http://www.august9systems.com
Di antara cara mencegah kerugian yang besar itu, adalah dengan memperhatikan keamanan jaringan DCS pada tingkat yang lebih detail seperti memasang antivirus yang selalu terupdate, mengupdate dan mengupgrade firewall, menyembunyikan koneksi dengan VPN atau VLAN. Memperketat Access Control List, Menerapkan sistem Unidirectional Data Flow hingga memodifikasi hardware agar hanya dapat melakukan pengiriman satu arah (data diode). Pengamanan terhadap jaringan DCS dan PLC mutlak diperlukan agar jaringan aman dari serangan program jahat sehingga produksi tetap dapat berjalan dan pengiriman auto report dapat tetap dilakukan. 

OWL Cyberdefense, sebuah perusahaan keamanan jaringan siber mengurutkan 9 metode pengamanan infrastruktur dari yang paling lemah hingga yang paling kuat yaitu
  1. ACL  (Access Control List)
  2. VLAN (Virtual LAN) dengan Access Control List
  3. Orchestration
  4. Security Virtualizer
  5. vFirewall
  6. vFirewall and Apliance
  7. Firewall
  8. Data Diode
  9. Air Gap (mengisolasi jaringan PLC / DCS / Internal secara total dari jaringan internet)
Tingkatan metode pengamanan data by OWL, sumber ebook the definitive guide to data diode technologies
Dengan pesatnya perkembangan Revolusi Industri yang sekarang, Air Gap sebagai metode pengamanan infrastruktur tertinggi sudah tidak relevan lagi sehingga Data Diode kini merupakan salah satu metode pengamanan infrastrukur terbaik terutama pada pengamanan infrastruktur jaringan PLC dan DCS.

Pembahasan lebih dalam terkait Data Diode, insyaallah akan saya tulis kemudian.


2 comments:

  1. Emang keren ini blog nya mas sidiq...semoga tambah sukses mas...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mohon koreksinya kalau ada yg keliru Pak Rojak

      Delete