Tips Aman Berbelanja Online

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat telah mengubah pola aktivitas manusia termasuk aktivitas berbelanja. Perubahan ini menyebabkan membanjirnya pedagang dan pembeli barang secara online. Aktivitas jualan online pun meningkat sangat pesat, akibatnya bermunculanlah banyak toko-toko online dengan beragam metode jualannya. 
Ragam jenis toko online dapat kita klasifikasikan ke dalam beberapa jenis di antaranya adalah sosial media.;
  1. Akun sosial media sekaligus akun jual beli. Contohnya Akun Facebook yang suka memposting barang jualannya di status. Atau akun instagram sebuah toko. 
  2. Sebuah page atau halaman khusus yang dibuat menjadi sebuah toko. Sebagai contoh halaman toko X di akun sosial media facebook yang dikelola oleh Mr. X.
  3. Sebuah page atau halaman khusus yang dibuat untuk kegiatan jual-beli. Misal halaman dengan nama "Jual-Beli daerah X"
  4. Website toko online yang memfasilitasi iklan namun tidak memberikan fasilitas rekening bersama seperti Olx.
Beberapa ciri penipuan yang biasa digunakan oleh penipu di toko jenis ini antara lain;
  1. Memberikan harga yang sangat murah dan tidak masuk akal. Misal menjual kamera DSLR dengan harga 2,5 juta rupiah. Kemudian meminta uang muka sebagai tanda jadi.
  2. Menawarkan pinjaman online atau koperasi online dengan modus meminta biaya administrasi terlebih dahulu.
  3. Menggunakan akun facebook palsu yang memiliki friend list sangat sedikit dan post status yang sangat sedikit serta foto profil yang berubah-ubah.
  4. Menggunakan akun facebook hasil hacking, biasanya menjebak pemilik akun facebook lama agar menunjukan username dan password facebooknya.
  5. Memasang iklan di forum jual beli daerah tertentu kemudian ketika dihubungi mengaku dari daerah lain. Misal memasang iklan di forum jual beli Yogyakarta namun ketika dihubungi mengaku dari Makassar atau Manado misalnya. Pokoknya mereka akan membuat mereka seperti tidak bisa diajak COD (Cash On Delivery) atau pembayaran dengan bertemu langsung namun ketika diminta menggunakan rekening bersama, mereka menolak dengan seribu alasan.


    Tips menghindari penipuan dengan metode di atas antara lain.
  1. Jangan tergiur harga yang tidak masuk akal murahnya.
    Sangat jarang ada orang yang mau menjual barangnya dengan harga yang sangat murah. Apalagi murahnya tidak masuk akal. Misal menjual kamera DSLR dengan harga 1juta, Iphone X dengan harga 1,4 juta dengan alasan cuci gudang atau apapun. Jadi bila sobat menemui toko yang menjual barang dengan harga yang sangat miring, curigalah terlebih dahulu. Jangan kalap sehingga membuat hati sobat menjadi buta dengan realitas.
    Pada gambar di atas, saya melakukan screenshoot postingan jual beli yang dilakukan di forum jual beli di kota tertentu. Postingan di atas menunjukan sebuah lapak yang menjual barang dengan harga yang tidak masuk akal. Dan ini sudah jelas penipuan. Kalau masih belum yakin, lakukan pencarian bedasarkan nomor telpon yang tersedia di iklan tersebut. Hasilnya ada banyak iklan online yang memuat nomor telpon tersebut dan ada di berbagai daerah di Indonesia.

  2. Jangan terpikat dengan pinjaman berbasis online.
    Sudah banyak masalah yang terjadi akibat pinjaman online, mulai dari tidak cairnya pinjaman hingga teror kepada orang terdekat hingga atasan apabila kita tidak mampu membayar cicilan dan bunganya. Itu untuk pinjaman online yang lumayan kredibel. Apalagi bermunculan koperasi-koperasi palsu yang bersedia meminjamkan uang secara online hanya dengan bermodalkan akun facebook. Saya pernah menemui sebuah postingan facebook di jual-beli Palembang yang mempromosikan pinjaman online bersyariah dengan bunga yang kecil (syariah kok pake bunga). Meskipun promonya di Palembang tetapi ia mengaku  domisilinya ada di Pulau Jawa. Ternyata modusnya adalah meminta uang administrasi dahulu sebelum pinjaman cair dan pinjaman pun tak akan pernah cair.
    Saran saya, tidak perlu tergiur dengan pinjaman online apapun, dan sebaiknya hiduplah jauh-jauh dari kredit dan hutang karena kredit dan hutang tidaklah menambah kebahagiaan apapun selain beban pikiran untuk mencicilnya.

  3. Cek terlebih dahulu akun facebook yang berjualan, apakah identitasnya lengkap atau hanya akun abal-abal.
    Yang perlu dicek antara lain

    • Jumlah teman
      Penipu yang menggunakan akun facebook palsu biasanya memiliki jumlah pertemanan yang sangat sedikit. Selain jumah pertemanan yang sedikit, interaksi terhadap teman-temannya juga tidak banyak atau bahkan tidak ada sama sekali. Jika sobat menemukan penjual dengan akun seperti ini, tidak meneruskan transaksi itu jauh lebih aman bagi sobat.
      Namun banyaknya pertemanan tidaklah cukup untuk mengidentifikasi akun palsu. Ada akun lama yang sudah memiliki lebih dari 4000 teman namun terindikasi menyebarkan postingan berbau penipuan. Akun-akun tersebut bisa saja dihack dan pemiliknya bukan pemilik aslinya yang dulu. Contohnya seperti pada gambar berikut ini.


      Pada gambar di atas, meskipun teman dari akun tersebut berjumlah 4270, namun akun yang bernama HN ini memiliki id profil berinisial SA (lingkaran merah di atas). Id Profil adalah fasilitas yang facebook berikan bagi pengguna facebook yang ingin memiliki alamat akun dengan nama yang mudah diingat seperti akun facebook saya, https://facebook.com/shidiq. Id Profil ini hanya bisa di set satu kali per satu akun dan tidak dapat ditiru oleh orang lain. Ketika akun di atas melakukan posting jual beli dengan harga tidak masuk akal, fix akun diatas telah di hack dan digunakan untuk tindak kejahatan.
    • Tanggal Post Terakhir
      Perhatikan kapan terakhir kali akun di atas posting. Ya 1 tahun yang lalu menandakan akun ini sudah lama tidak aktif. Mungkin ada beberapa akun facebook yang memilih untuk tidak posting atau hanya menjadi silent reader, namun bila dia tidak terlihat aktif dengan akun facebooknya, sebaiknya kita berhati-hati bila bertransaksi jual beli dengannya.
  4. Bila tidak memungkinkan COD, sebaiknya tidak mengambil resiko.
    Modus paling sering dilkukan oleh pelaku penipuan online adalah mencari-cari alasan agar tidak melakukan COD dengan calon pembeli. Biasanya mereka akan bertanya lokasi kita terlebih dahulu baru menyebutkan lokasinya. contohnya adalah seperti gambar berikut ini.
    Sumber gambar:https://fadliariesta.blogspot.com/

    Gambar di atas menceritakan seorang blogger yang menghubungi seorang penipu yang memasang barang jualannya di forum jual beli Jogja, padahal posisinya di Palembang dan dia memberi harga tidak masuk akal serta meminta transfer DP.
  5. Bila memungkinkan menggunakan rekening bersama, gunakan rekening bersama yang kredibilitasnya terjamin. Misalnya menggunakan akun Bukalapak atau Tokopedia.
    Rekening bersama adalah rekening khusus yang digunakan untuk media pembayaran transaksi jual beli online. Rekening bersama biasanya menggunakan jasa pihak ketiga yang dipercaya oleh pihak penjual dan pembeli untuk memegang uang transaksi. Prosedurnya adalah ketika penjual dan pembeli telah sepakat melakukan jual beli online dan sepakat dengan harga yang dibayarkan, pembeli mentransfer sejumlah uang ke pihak rekening bersama. Barang kemudian dikirimkan oleh penjual dan penjual melakukan konfirmasi kepada pihak rekber bahwa barang sudah dikirimkan. Setelah barang diterima oleh pembeli dan pembeli pun mengkonfirmasi bahwa barang telah diterima dan uang di rekening bersama akan ditransfer ke penjual.

    Skema rekening bersama, sumber: http://masterbama.blogspot.com/

    Bila harus menggunakan rekening bersama, gunakan rekening bersama yang kredibilitasnya terjamin. Berhati-hatilah bila penjual menawarkan rekening bersama yang tidak jelas kredibilitasnya. Bisa jadi itu adalah jebakan penjual agar Anda mentransfer uang ke penipu lain. Saya pribadi sangat menyarankan menggunakan rekening bersama dari toko online yang telah diakui kredibilitasnya seperti bukalapak, tokopedia, dan shopee. Mintalah penjual membuka toko online di marketplace tersebut dan manfaatkan rekening bersama yang ada pada marketplace tersebut.
  6. Nama akun dan nama rekening berbeda.
    Jika sobat melakukan transaksi jual-beli online tanpa menggunakan rekber, pastikan nama akun dan rekening sama. Penipu biasanya menggunakan nama dan rekening yang berbeda dengan alasan dia meminjam rekening saudaranya. Umumnya pelaku menggunakan rekening yang namanya sangat mudah ditemui tetapi beberapa menggunakan nama yang unik. Bila sobat menemui rekening pelaku menggunakan nama yang panjang dan unik, sobat bisa coba telusuri mana tahu ada akun sosial medianya atau foto pelaku terpampang di sana.
    Penggunaan rekening oleh penipu menjadi sangat mudah dilakukan terlebih ada beberapa oknum yang melakukan jual beli rekening tersebut dan ada orang yang mau menjual rekening yang tidak terpakai kepada orang lain.
  7. Jangan mudah percaya bila pelaku mengirimkan foto identitas atau foto dirinya.
    Beberapa pelaku akan mengirimkan foto identitas dan foto wajah kepada pembeli untuk meyakinkan pembeli kalau mereka adalah penjual asli. Jangan mudah percaya bila pelaku mau mengirimkan foto identitas dan foto wajahnya kepada pembeli karena foto identitas dan foto wajah dapat dengan mudah didapatkan dari internet.
    Beberapa waktu yang lalu di Forum Jual Beli Facebook, sering heboh berita tentang Hartono yang melakukan jual beli kamera dengan harga yang murah. Sudah banyak korban penipuannya karena Hartono menggunakan foto identitas dan foto wajah yang terkesan meyakinkan. Perlu sobat ketahui, foto dan nama Hartono hanya dicatut oleh para penipu untuk meyakinkan korban agar mau mentransfer sejumlah uang. Berikut adalah foto yang sering digunakan oleh penipu untuk mengelabuhi korbannya.
    Kumpulan foto Hartono yang digunakan pelaku untuk menipu korbannya

    Foto paket palsu untuk mengelabuhi korban, terlihat dengan jelas bahwa foto tersebut adalah editan komputer dengan menggunakan font jenis hand writing untuk menulis alamatnya. Jenis font komputer dapat diidentifikasi dengan penulisan hurufnya yang konsisten baik teknik menggaris hingga ukurannya.





    Tak hanya foto wajah, pelaku juga mencetak KTP Palsu dengan identitas palsu di atasnya untuk meyakinkan korban bahwa dia adalah benar bernama Hartono.

    Foto Hartono pun sempat viral di berbagai forum-forum facebook salah satunya forum facebook Info Cegatan Jogja (ICJ). Di sana banyak pengaduan terkait penipuan yang dilakukan oleh Hartono yang mengaku dari Jogja. Padahal setelah dikonfirmasi oleh Admin ICJ, pria di foto tersebut tidak pernah melakukan jual beli fiktif. Dia memang pernah hendak menjual kamera dan pembeli kameranya kala itu meminta berbagai macam foto yang kemudian dimanfaatkan untuk melakukan kejahatan oleh oknum penipu. Berikut info dari pihak Admin ICJ terkait beredarnya foto Hartono tersebut.
Oke sekian dulu pembahasan kali ini, bila sobat hendak menambahkan atau ingin berbagi cerita terkait penipuan jual-beli online, kami persilakan kirim ke komentar. 
Insyaallah kemudian disambung lagi ke pembahasan selanjutnya terkait Identifikasi Akun Penipu di Marketplace seperti Tokopedia, Bukalapak dan Shopee. Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment